5 Buku Bacaan Terbaik di 2021

Enggak terasa sudah berganti tahun saja ya? Ngomong-ngomong buku apa yang sedang Teteman baca di awal tahun ini?

Kalau saya pribadi masih bertahan di buku pengembangan diri, enggak tahu kenapa begitu tertarik untuk lebih mengenal dan mengaktualisasi diri, hehe. Kemudian sedang tertarik juga baca buku religi, parenting dan tentang kepribadian.

Berhubung saya masih memilah ulasan buku yang ingin diunggah di blog. Jadi kali ini saya   memutuskan untuk merangkum buku-buku bacaan terbaik versi saya di tahun 2021. Oh yaa, buku-buku ini bukan tahun terbitan 2021 yaa, hanya koleksi bacaan di 2021 versi saya. Okay?

Btw sebatas yang saya ingat kira-kira hampir ± 36 eksemplar buku yang dibaca selama setahun. Bagi saya masih kurang dengan target yang direncanakan. Akan tetapi ya sudahlah yaaa, toh enggak semua rencana bisa terealisasi dengan baik dan lancar.

Nah, dari 36 eksemplar tersebut terpilih lima eksemplar buku sebagai bacaan terbaik versi saya. Kira-kira ada yang sama enggak dengan bacaan Teteman?

5. Novel Kim Ji Yeong Lahir 1982 karya Cho Nam Joo

Diurutan kelima ada Kim Ji Yeong Lahir 1982 karya Cho Nam Joo. Apa sih yang membuat novel ini termasuk dalam bacaan terbaik?

Salah satu alasannya, novel ini semakin membuat saya sadar tentang betapa pentingnya mengembangkan dan menyelaraskan sudut pandang mengenai wanita. Apapun yang berhubungan dengan wanita, baik menyoal kedudukan, penghargaan dan hak-haknya.

Selain itu novel ini menyuarakan kesetaraan antara wanita dan pria.  Kedudukan keduanya pun tidak bisa dibedakan sebatas gender maskulin atau feminin. Apalagi dibandingkan berdasarkan kekuatan dan kemampuan dalam bekerja. Meski hal ini menjadi alasan mendasar pandangan dari orang-orang! *bersumber dari kisah Ji Yeong.

Kendati novel ini merupakan sebuah kritik yang memilukan, bagi saya Novel Kim Ji Yeong Lahir 1982 mulai muncul kesadardirian dan keberanian untuk menyuarakan dengan lantang, bila diskriminasi gender ataupun misoginis dan buntut-butut lainnya tidak lagi sesuai dengan peradaban masa kini.

Ulasan Novel Kim Ji Yeong Lahir 1982 karya Cho Nam Joo bisa dibaca di sini: Menemukan Suara Lain Kim Ji Yeon(Review Novel Kim Ji Yeon Lahir Tahun 1982)

 

5 Buku Bacaan Terbaik 2021

4. Buku Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain karya Euny Hong

Diurutan keempat ada buku nonfiksi karya Euny Hong. Bagi saya Buku Nunchi pembahasannya cukup unik dan menarik. Sebagai seseorang yang cukup tertarik terhadap isi kepala orang lain, membaca Nunchi membuat saya semakin enggak sabar menyelesaikannya dalam sekali duduk.

Wah, sebegitu menariknya ‘kah?

Bagi saya tentu saja, bahkan Nunchi terpilih sebagai  buku nonfiksi terbaik tahun ini. Saya tidak bisa menjelaskannya secara gamblang, tapi membaca Nunchi membuat saya termenung tentang betapa pentingnya memahami orang lain (baik dari pikiran dan perasaan).


Ulasan Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain karya Euny Hong bisa dibaca disini: Review Buku Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain karya Euny Hong

 

3. Novel Orang Gagal karya Osamu Dazai

Orang Gagal karya Osamu Dazai berhasil membuka tabir tentang keberadaan saya sebagai manusia. Ya, tentang manusia yang kadang-kadang “masih” berpura-pura menjadi manusia; yang belum selayaknya menjadi manusia yang memanusia.

Nah loh, sudah berapa kata manusia yang telah saya sebut? Hehehe.

Intinya sih, buku ini begitu istimewa sebab seperti sedang mengkritik situasi masa kini tentang peradaban yang mengubah cara pandang orang-orang sehingga kehilangan identitas sebagai manusia.

Memangnya kehilangan identitas yang seperti apa sih?

Coba saja amati jejaring sosial ataupun media sosial kini, terlalu banyak orang; bahkan menumpuk jutaan jasad manusia yang selalu berpura-pura dan ikut-ikutan, right?

Dewasa saya, sekarang sudah hampir enggak terlihat manusia yang muncul dengan keidealisannya. Menjaga teguh prinsip untuk bahagia dan menjadi diri sendiri sesuai versinya. Mungkin masih ada, tapi sepertinya sudah enggak banyak.

Kalau manusianya saja sudah kehilangan identitas, bangaimana cara manusia lain untuk mengenali dirinya sebagai manusia, coba? *sudah bingung belum? hehe.

Ulasan Novel Orang Gagal karya Osamu Dazai bisa dibaca di sini: Pencarian Identitas dalam Novel Orang Gagal karya Osamu Dazai (Review Orang Gagal karyaOsamu Dazai)

 

2. Novel Janji karya Tere Liye

Kemudian diurutan kedua ada novel dari Bang Tere berjudul Janji. Btw ini novel baru terbitan 2021 dan bagus sekali. Apa sih yang membuat Janji ini begitu berkesan?

Salah satu alasannya adalah pembelajaran tentang hidup dan keyakinan terhadap Tuhan. Dari karya Bang Tere ini saya belajar sudut pandang baru tentang hidup. Belajar memaknai tentang apa-apa yang diberikan kepada manusia dari Tuhannya.

Bagaimana manusia bisa dengan ikhlas menerima ketetapan; yang tentu saja enggak semudah yang dibayangkan oleh kacamata manusia. Bertolak dari terpuruk, lalu berubah menjadi selalu bersyukur. Hal itu sangat enggak mudah untuk dilakukan, right?

Apalagi sebagai manusia, paling mudah mengingat hal-hal nelangsa dalam hidupnya. Berjuta-juta rasa bahagia yang pernah dirasa seolah hilang dalam sekejap. Padahal saat terpuruk, masih ada kerabat atau keluarga itu ‘kan juga sebuah berkat?

Ibarat kita mudah menilai orang lain, tapi sulit menilai diri sendiri. Begitulah manusia memandang kelapangan, kebahagiaan dengan kesulitan yang dideritanya. *Eh, saya kok jadi sok bijak, haha.

Pokoknya Teteman baca sendiri deh novelnya, eh dibeli! Setelah itu nikmati dan apa saja rasa dalam novel ini, hehe.

Ulasan Novel Janji karya Tere Liye bisa dibaca di sini: MeneladaniKehidupan Si Pemelihara Pusaka (Review Novel Janji karya Tere Liye)

 

1. Novel After D-100  karya Park Mi Youn

Sebuah pengalaman baru bagi saya membaca novel bergenre domestic romance yang konfliknya cukup kompleks. Biasanya hanya membaca dari kumpulan cerita, kini satu novel utuh dengan jalan cerita yang menarik.

Eh! Domestic romance apaan?

Setahu saya domestic romance merupakan genre cerita yang alurnya mengenai konflik rumah tangga beserta perintilannya. Pokoknya konflik dalam keluarga terkhusus pernikahan baik karir, hubungan menantu dengan mertua, tetangga dan sebagainya.

Nah, apa sih dan bagaimana kisah After D-100 karya Park Mi Youn hingga menjadi bacaan diurutan pertama?

Alasan pertama mengenai konflik dalam cerita, tentang Gyung Hee dan Jung Chul yang berupaya mencari titik temu tentang masalah keduanya. Mereka merupakan pasangan dan telah menikah selama dua tahun, tapi belum dikaruniai momongan.  Masalah tidak datang di situ saja, kemisteriusan Jung Chul membuat Gyung Hee merasa sakit secara batin, dia merasa dikhianati setelah mengetahui suatu fakta bila Jung Chul selama ini tidak mencintainya.

Dari sepasang suami istri tersebut saya bisa sedikit belajar mengenai konflik rumah tangga baik secara intrinsik maupun ekstrinsiknya. Selain itu After D-100 membuka pola pikir saya terhadap cara orang sekitar memandang sepasang suami istri.

Konfliknya dekat dengan kehidupan sehari-hari, tapi nasiblah yang membuat orang mempunyai cara berpikir yang berbeda. Begitupun dengan pasangan ini.

After D-100 karya Park Mi Youn bagi saya sangat menarik. Ada satu pesan yang paling melekat setelah membaca novel ini yaitu sebagai pasangan harus ada keterbukaan sehingga terciptalah sebuah kepercayaan dari masing-masing pihak. Toh, hidup enggak ada yang sempurna dan keluarga enggak selamanya bahagia.

Kemudian masalah cinta?

Bukankah cinta akan tumbuh karena terbiasa? *eaakkk. Ah! ngomong apa sih, haha.


 

Well dari kelima bacaan terbaik versi saya, adakah daftar yang sama dengan Teteman?

Hikmatul Ika

Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form