Skip to main content

Seni Menilik Pandang (Review Buku Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain karya Euny Hong)

Saya sebagai salah satu penikmat drama maupun film Korea kadang hanya bisa bertanya-tanya, “Kok tokoh ini tahu ya cara memecahkan kasus dengan tepat, bahkan hanya dengan sedikit bukti?” atau dalam drama Vincenzo Cassano, yakni saat sang ibu tahu bahwa Pengacara Vincenzo adalah putranya yang pernah dia tinggalkan di panti asuhan. Apakah semua firasat ibu begitu kuat terhadap anaknya bahkan setelah 30 tahun tidak bertemu? Padahal Vincenzo menyembunyikan identitasnya.

Saya tahu bahwa semua yang dicontohkan di atas itu hanyalah fiksi, tapi adakalanya setiap karya itu mencerminkan lingkungan sosial masyarakatnya ‘kan? 

Nah, baru-baru ini saya membaca buku tentang nunchi. Memangnya apa itu nunchi dan apa hubungannya dengan orang Korea?

Nunchi merupakan seni dalam membaca pikiran dan perasaan orang lain. Tujuan dari nunchi agar hubungan dengan lawan bicara berjalan dengan baik. Dalam buku ini juga dijelaskan bila nunchi adalah seni waskita dalam menilai pikiran dan perasaan orang lain untuk menciptakan keserasian, kepercayaan dan kedekatan. Dengan kata lain, nunchi itu seperti kecerdasan emosial yang sangat peka, sehingga dapat menangkap juga memahami informasi apapun dari lawan bicara bahkan hanya dari membaca ruang. 

Lalu apa hubungannya dengan adegan-adegan mengenai pertanyaan sebelumnya?

Ternyata nunchi merupakan keahlian yang dianggap penting oleh orang Korea loh! Bahkan nunchi telah disebutkan sebagai keterampilan menilik pandang yang membudaya di sana. Orang tua di Korea selalu mengajarkan tentang nunchi kepada anak sejak kecil. Sebab mereka meyakini memiliki nunchi yang cepat mampu memberikan keberhasilan dan akan membuat hidup lebih baik.

Dengan kata lain adegan-adegan seperti yang saya sebutkan di awal paragraf, ada kemungkinan termasuk nunchi. Sebab sebagai budaya, pasti melekat dengan interaksi sosial masyakatnya ‘kan?  Terlebih orang-orang Asia seperti Korea sangat menjungjung tinggi nilai budaya.

Sebagai orang yang cukup awam tentang nunchi, pasti pun muncul pertanyaan apakah hanya orang Korea yang memiliki nunchi, lantas bagaimana dengan kita yang juga ingin meningkatkan kualitas hubungan dalam hidup seperti orang Korea?

Dalam buku ini disebutkan, bila nunchi itu bisa dipelajari oleh semua orang. Akan tetapi tidak sembarangan, mempelajari nunchi juga ada aturannya loh! Lantas apa sajakah aturan-aturan nunchi menurut Euny Hong?

#Pertama, Kosongkan Pikiran. Dengan Mengosongkan pikiran diharapkan mampu membuat teteman lebih jeli dalam memantau situasi sosial sekitar. Jika pikiran kita terbagi, bisa jadi membuat tidak fokus dalam interaksi sosial dan malah menimbulkan perasaan cemas. 

#Kedua, Waspadai Efek Pengamat Nunchi. Pada tipe kedua, teteman perlu mengamati suatu tempat dengan indra. Menggunakan indra merupakan suatu cara melibatkan diri dengan dunia, karena setiap tempat mempunyai atmosfernya masing-masing (bisa menyoal benda-benda dalam kepercayaan atau agama tertentu).

#Ketiga, Bila Anda Baru Saja Tiba Di Suatu Ruangan, Ingatlah bahwa Semua Orang Sudah Berada Di sana Lebih Lama daripada Anda. Kali ini teteman diminta untuk diam dan mengamati situasi apabila saat itu teteman datang terlambat (beberapa detik saja). Dengan mengamati situasi orang-orang di sana, lambat laun teteman bisa memahami apa sih yang tengah diperbincangkan tanpa perlu bertanya sana-sini. 

#Keempat, Jangan Lewatkan Kesempatan untuk Tutup Mulut. Sebenarnya tipe keempat cukup mirip dengan tipe ketiga, yakni meminta untuk diam dan mengamati meskipun dibenak kita terselip pertanyaan. Namun dengan diam dan mengamati, kadang tanpa disadari pertanyaan itu bisa terjawab dengan sendirinya.

#Kelima, Tata Krama Ada karena Suatu Alasan. Setiap orang tentu memiliki budayanya masing-masing begitu juga dengan tata krama. Dalam tipe kelima ini, teteman diajarkan untuk bisa beradaptasi sesuai tempat atau orang yang diajak biacara. Istilahnya sih, bisa beradaptasi dengan aturan tuan rumahnya. Kalau misalkan pergi ke luar negeri, teteman pun harus bisa beradaptasi dengan aturan negeri tersebut, dan begitu seterusnya.

#Keenam, Bacalah Apa yang Tersirat. Sebagai makhluk sosial tentu banyak sekali tipe-tipe manusia. Ada yang memang peka atau pura-pura peka pada situasi tertentu. Ada yang berkata terus terang, juga berkata dengan kode-kode tertentu. Nah, kali ini mengupayakan bentuk kode-kode tersirat yang tuturkan oleh lawan bicara merupakan salah satu tipe aturan nunchi. Jadi, sebaiknya cerna lebih dalam apa yang lawan bicara tuturkan. Bisa saja lawan bicara bilang A tapi maksudnya adalah E.

#Ketujuh, Jika Anda Melakukan Kesalahan Secara tidak Sengaja, Terkadang itu Sama Buruknya dengan Kesalahan yang Sengaja Anda Lakukan. Sebenarnya memberikan dukungan positif terhadap orang lain merupakan perilaku terpuji. Namun bagaimana bila perilaku tersebut malah membuat lawan bicara merasa tersinggung, meskipun sang penutur tidak mempunyai niat terselebung? 

Dalam buku ini Euny Hong mengungkapkan bila seseorang yang tanpa sengaja menyinggung lawan bicara samahalnya seseorang tersebut melakukan kesalahan. Sebab telah membuat lawan bicaranya MERASA TIDAK NYAMAN. Bukankah tujuan mempelajari nunchi itu untuk bejalar peka pada lawan bicara? Jika pembicaraan malah menyinggung orang lain, apakah itu termasuk nunchi?

#Kedelapan, Jadilah Orang yang Gesit, yang Cepat.  Dalam buku dijelaskan bila orang Korea tidak mengatakan mereka mempunyai nunchi yang baik atau mahir, tapi mereka menyebutkan bila mereka mempunyai nunchi yang cepat. Pernyataan itu bukan tanpa sebab, orang korea menyebut nunchi sebagai senjata rahasia orang-orang yang bernasib kurang beruntung. Adanya tantangan hidup (nasib kurang beruntung) itulah yang membuat kejelian seseorang menjadi tajam. Dengan kata lain mempunyai kejelian yang cepat mampu menarik mereka dari kesulitan.

Selain mengenai aturan nunchi, ada juga loh tipe-tipe orang tanpa nunchi. Euny Hong menyebutkan tipe-tipe orang tanpa nunchi diantaranya: (1) orang yang tidak bisa membaca ruangan; (2) penguntit yang merasa dirinya romantis; (3) orang yang tidak bisa membaca yang tersirat; (4) orang yang “memamerkan kaligrafi Cina yang dibuatnya kepada Konfusius”; (5) orang yang menganggap semua orang jual mahal; (6) orang yang menganggap benar semua pujian; (7) orang yang membosankan; dan (8) orang yang bilang, “Tapi beginilah cara kami melakukannya kalau di tempat asal saya”.

Bagaimana teteman, ada yang ingin mempelajari nunchi seperti orang Korea?


Ngobol tentang nunchi, saya sampai lupa mencantumkan identitas bukunya hehe. Berikut identitas buku Nunchi karya Euny Hong.


Review Buku Nunchi karya Euny Hong

Judul buku: Nunchi: Rahasia Hidup Bahagia dan Sukses Orang Korea

Pengarang: Euny Hong

Penerbit : Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: Pertama, 2020

Tebal: ± 259 hlm.


Kepengaran Euny Hong

Euny Hong adalah seorang jurnalis Korea-Amerika. Penulis tiga buku ini lahir di New Jersey Amerika Serikat. Pada usia 12 tahun bersama keluarganya dia pindah ke Seoul. Hong juga pernah tinggal di Frankfrut dan Berlin Jerman. Sekarang dia membagi waktunya antara New York dan Paris.


Comments