Mengenal Konjungsi, Si Kata Tugas yang Kedudukannya Sangat Penting dalam Kalimat


Pernah enggak teteman kesulitan dalam memulai sebuah tulisan? Ditambah lagi kadang kala bingung melanjutkan kalimat yang sudah diakhiri tanda baca?


"Eh, setelah kalimat ini bagaimana yaa?", "Kira-kira konjungsi apa yang cocok setelah kalimat ini ya?", "Apakah begini? Jangan, begini saja" 

Pernah enggak?

Kalau saya, yaa jangan ditanya, hehe sering. Saking seringnya kadang tulisan yang tengah digarap berhenti begitu saja alias mentok, karena enggak tahu mau dibawa ke mana arah topik yang dibahas, hanya gara-gara enggak tahu konjungsi yang tepat. 

Konjungsi (kata sambung atau kata hubung) adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa, baik yang setara (sederajat) maupun tidak setara (TBBBI, 2017:387). 

Kedudukan konjungsi bila ditelisik sangat penting dalam sebuh tulisan loh! Ibarat bahan masakan, konjungsi adalah penyedap rasanya. Bila takarannya pas, maka masakannya pun semakin mantap. Betul? Seperti halnya Ansoriyah, Purwahida (2018:3) yang mengungkapkan "... Kata sambung ini penting untuk menyambungkan gagasan-gagasan yang akan disampaikan penulis ... melalui kalimat-kalimat yang disusunnya...." Tolong digaris bawahi konjungsi itu penting, right?

Meskipun sebagai kata hubung atau kata sambung, penggunaannya juga enggak sembarangan; ada aturannya. 'bahasa Indonesia gini amat yaa? Ribet banget, kwkwkw'. Teteman bisa baca di buku-buku tentang tata bahasa atau kebahasaan deh pasti ada. Buku bahasa Indonesia yaa? Jangan yang lain! 

Jenis konjungsi ada dua yaitu: konjungsi intrakalimat dan antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah kata hubung yang terletak di dalam kalimat. Konjungsi ini terdiri atas: (a) konjungsi koordinatif, (b) konjungsi subordinatif, dan (c) konjungsi relatif. Sebaliknya, konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lain. Konjungsi ini ditulis atau terletak pada awal kalimat dan diikuti tanda koma (,).

Nah, berikut saya lampirkan apa saja  konjungsi tersebut. Semoga membantu.

Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi Koordinatif

Menurut TBBBI* (2017:388 ) konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting atau memiliki status sintaksis.

a.   Konjungsi Koordinatif

Penanda hubungan tambahan

dan

Penanda hubungan pemilihan

atau

Penanda hubungan perlawanan

tetapi, melainkan

Penanda hubungan pertentangan

sedangkan,padahal

Penanda hubungan pendampingan

serta 


Konjungsi Korelatif

Menurut TBBBI (2017:391) konjungsi korelatif adalah sepasang konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang umumnya terpisah satu dengan lainnya.

b. Konjungsi Korelatif

baik ... maupun ...

tidak hanya..., tetapi juga ...

bukan hanya..., melainkan juga ...

antara ... dan ...

demikian ... sehingga ...

sedemikian rupa sehingga...


Konjungsi Subordinatif

Menurut TBBBI (2017:392) konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama.

c. Konjungsi Subordinatif

Waktu

sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, sementara, begitu, selagi, selama, serta, sambil setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai, tatkala, dan seraya.

Syarat

jika, kalau, jikalau, asalkan, dan manakala.

Pengandaian

jika, andaikan, seandainya, dan sekiranya.

Tujuan

agar, suapaya, dan biar.

Konsesif

biarpun, meski, dan meskipun.

pembandingan

seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, dan alih-alih.

Sebab

sebab dan karena.

Hasil

sehingga, sampai, sampai-sampai, maka, dan makanya.

Alat

dengan dan tanpa.

Cara

dengan dan tanpa.

Komplementasi

bahwa

Atributif

yang

perbandingan

sama ... dengan, lebih ... dari, dan lebih ... daripada.


Konjungsi Antarkalimat 

Konjungsi Antarkalimat

Adapun...,

Akan tetapi, ...

Akhirnya, ...

Akibatnya, ...

Artinya, ...

Bahkan, ...

Berkaitan dengan hal itu, ...

Dalam hal ini, ...

Dalam hubungan ini, ...

Dengan demikian, ...

Dengan kata lain, ...

Di samping itu, ...

Di satu pihak, ...

Di pihak lain, ...

Jadi, ...

Jika demikian, ...

Kecuali itu, ...

Lagi pula, ...

Namun, ...

Oleh sebab itu, ...

Pada dasarnya, ...

Pada hakikatnya, ...

Pada prinsipnya, ...

Sebagai kesimpulan, ...

Sebaiknya, ...

Sebaliknya, ...

Sebetulnya, ...

Sebelumnya, ...

Sebenarnya, ...

Sehubungan dengan itu, ...

Selain itu, ...

Selanjutnya, ...

Sementara itu, ...

Kemudian, ...

Sesudah itu, ...

Sesungguhnya, ...

Sungguhpun begitu, ...

Sungguhpun demikian, ...

Tambah lagi, ...

Tambah pula, ...

Untuk itu, ...

Walaupun begitu, ...

Walaupun demikian, ...

Meskipun demikian, ...

Bagaimana teteman, banyak juga yaa konjungsinya? Kalau begitu masih suka mandek enggak nulisnya? 

Nah, salah satu taktik saya agar enggak mandek lagi saat menulis, yakni dengan cara menulis ulang konjungsi dan menempelkannya di tembok. Loh kenapa? Yaa supaya bisa langsung dilihat dan enggak perlu buka buku lagi, hehe. Memang terkesan agak ribet dan rame di tembok. Akan tetapi agar tetap produktif, mengapa enggak? Btw, taktik ini cukup berhasil loh!



TBBBI*: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (edisi keempat). 



Post a Comment

0 Comments