Di awal 2021 menjadi salah satu tahun kembalinya Song Jong Ki ke layar
kaca. You know-lah, kalau enggak
salah ingat terakhir kali aktor yang kerap disebut duda keren ini bermain drama
Arthdal Chronicles
bersama Kim Ji Won (hayoo siapa yang merasa digantung drakor ini, ngaku? hehe).
Dari drama yang sebelumnya mengusung tema kehidupan zaman kuno, kini Song Jong Ki bersama Kim Tae Ri, Jin Seon Kyu dan Yoo Hae Jin bermain film tentang
kehidupan masa depan berjudul Space Sweepers.
Space Sweepers
merupakan film garapan Sutradara Jo Seung Hee yang dianggap sebagai film luar
angkasa pertama yang dibuat oleh Korea Selatan loh! Film berdurasi 136 menit
ini sudah dirilis di Netflix pada 5 Februari 2021.
Selang beberapa hari dirilis, Space
Sweepers berhasil memuncaki top 10 di Netflix. Bahkan saking suksesnya
pihak atau tim produksi berencana akan membuat season keduanya loh! Wah, keren yaaa?
Btw sebelum membahas ringkasan ceritanya, saya akan
memaparkan latar belakang para pemain.
Pengkarakteran Pemain Space Sweepers
Song Jong Ki berperan sebagai Kim
Tae Ho : Dulu dia seorang tentara
yang bertugas sebagai Penjaga Luar Angkasa. Saat melakukan tugas menangani
kapal ilegal, dia pertama kalinya melihat bayi. Menurut peraturan bayi itu
harus dibawa ke bumi, tapi Tae Ho merawatnya. Gadis kecil itu diberi nama Su
Ni. Keberadaan Su Ni membuat kehidupan Tae Ho berubah; dia tidak bisa menyakiti
orang lain lagi. Hingga pada akhirnya perusahan UTS mengusir dan memecat Tae Ho
karena tidak mematuhi perintah. Sejak saat itu Tae Ho jatuh miskin dan tidak
mempunyai tempat tinggal. Dia dan anak angkatnya menggelandang.
Suatu ketika Su Ni yang tengah lapar pergi meninggalkan Tae Ho yang sedang
minum-minum. Tiba-tiba terjadi tabrakan
puing luar angkasa yang membuat sebagian tempat hancur. Tae Ho yang saat itu
baru menyadari Su Ni hilang dari pengawasannya, langsung pergi mencari.
Namun sayang, Su Ni dapat dipastikan jatuh bersama puing-puing dan
beterbangan di luar angkasa. Sebab itulah kini Tae Ho sangat gila pada uang.
Selain untuk bertahan hidup, dengan uang dia bisa mencari keberadaan Su Ni.
Kim Tae Ri sebagai Kapten Jang Hyun
Sook : Kapten Jang pernah diadopsi lewat UTS Genius dan dilatih sebagai
insinyur. Sebagai murid dia mengembangkan lensa AR, penembak laser ringan dan
ranjau EMP. Pada usia 19 tahun, dia
tinggalkan koloni untuk membantuk organisasi bajak laut setelah terpengaruh
ideologi anti-UTS. Namun dia gagal dalam percobaan pembunuhan CEO UTS dan
menewaskan seluruh anggotanya. Kini dia diduga menggunakan identitas palsu,
setelah menjalani operasi penggantian mata.
Jin Seon Kyu sebagai Tiger Park Kyung
Soo : Dia pimpinan kartel narkoba besar di bumi selama empat tahun. Dia
menjual narkoba untuk membantu anak-anak miskin. Lantas kini dia Kabur dari
bumi agar tidak tertangkap dan tinggal secara ilegal di orbit.
Yoo Hae Jin sebagai Robot Bubs : Robot
yang tergila-gila mengumpulkan uang untuk melakukan cangkok kulit.
Richard Armitage sebagai James
Sullivan: Seorang dokter, fisikawan, insinyur, sejarawan dan orang terkaya
juga tertua di dunia yang berusia 152 tahun. Dia pendiri UTS, menganggap
dirinya pencipta surga angkasa dan penyelamat umat manusia.
Park Ye Rin sebagai Dorothy (Kang
Kot Nim).
Kim Mu Yeol sebagai Kang Hyeon-u : Pengembang
Robot Nano untuk traformasi Mars.
Sinopsis Film Space Sweeper
Secara singkatnya nih, Space Sweeper
bercerita tentang kehidupan di tahun 2092. Pada tahun itu manusia sangat
kesulitan untuk bertahan hidup. Sebab bumi dianggap tidak lagi memiliki
kehidupan. Hutan lenyap dan gurun meluas. Matahari meredup dan tanah yang asam
menyebabkan tumbuhan lenyap.
Dengan adanya situasi tersebut, sebuah perusahaan bernama UTS membangun
rumah orbit baru bagi manusia. Rumah orbit di luar angkasa yang dianggap mampu
menggantikan bumi dan kehidupan baru bagi manusia. Akan tetapi tidak semua
manusia bisa tinggal di orbit milik UTS,
hanya yang terpilih saja.
Dari sini mungkin akan muncul pertanyaan, “Loh, katanya rumah orbit UTS
dibuat untuk kehidupan baru bagi manusia? Kenapa masih dipilih-pilih?”
Sang pendiri UTS–James Sullivan beranggapan bila manusialah yang merusak
bumi, sehingga dalam kehidupan barunya di orbit, dia tidak ingin
‘manusia-manusia’ itu berada di Distrik Pemukiman UTS.
Fyi, Sebanarnya pembangunan rumah orbit masih pro dan kontra.
Hal tersebut disebabkan pembangunan orbit membuat luar angkasa dipenuhi sampah
akibat sisa bahan kontruksi. Lantas mau enggak mau, manusia yang ingin hidup
harus bekerja sebagai buruh; memunguti sampah-sampah itu di luar angkasa demi
sesuap nasi.
Salah satu buruh luar angkasa dari bumi adalah Kim Tae Ho dkk, dari kapal
Victory Korea Selatan. Mereka harus berebut sampah dengan kapal penduduk bumi
lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Saat itu kapal yang dikomandani Kapten Jang, berhasil memungut sampah luar
angkasa dan menjual ke perusahaan UTS. Namun sayang, kapal Kapten Jang sudah
terlanjur mempunyai banyak denda juga peringatan dari perusahan UTS membuatnya
tidak diberi imbalan uang. Padahal mereka sudah susah payah merebut sampah itu
dari kapal lain, sampai-sampai Kapal Victory rusak cukup parah.
Saat Tae Ho, Rubs dan Tiger Park berupaya memperbaiki kapal, mereka
menemukan seorang anak kecil dalam kantong udara kapal. Mereka lalu membawa
anak kecil itu ke dalam kapal, kemudian berdiskusi dan mencari tahu siapa anak
itu.
Tak lama muncul sebuah informasi mengenai robot anak kecil perempuan bernama
Dorothy yang sedang diburon oleh perusahaan UTS. Robot itu dicari karena telah
melakukan teror di UTS tiga tahun lalu, bahkan dikatakan bila Dorothy sangat
berbahaya karena telah dilengkapi bom hidrogen oleh Rubah Hitam (dianggap teroris
atau organisasi yang menolak atau melawan kebijakan UTS). Tae Ho dkk yang
mengetahui itu langsung ketakutan dan menjauhi anak kecil yang bersama mereka.
Awak Victory langsung merasakan emosi campur aduk. Mereka takut Dorothy akan
meledak, di satu sisi mereka berbahagia akan mendapatkan uang. Ketika Tae Ho
mencoba mencari informasi dari barang yang dibawa Dorothy, dia menemukan sebuah
ponsel dan berkas-berkas atas nama Hyeonu Kang. Saat itu Tae Ho menyimpulkan
bila ada dua pihak yang mengincar Dorothy yakni UTS dan Rubah Hitam. Hingga
diambil satu keputusan, mereka mencoba “menukar” Dorothy ke dr. Kang Hyeonu.
Akan tetapi pertemuan dengan dr.Kang tidak sesuai rencana. Komunikasi Awak
Victory yang melakukan negosisi dengan dr. Kang terdeteksi sistem UTS. Walhasil
pimpinan UTS yang mengetahui itu langsung mengutus bawahannya untuk membawa
Dorothy. Namun beruntung mereka berhasil melarikan diri meski gagal mendapatkan
uang.
Setelah peristiwa itu mereka kembali ke pabrik (sejenis hanggar perawatan
kapal dan perkumpulan buruh). Tak lama berada di sana, muncul sekelompok orang
yang berupaya menculik Dorothy. Tentu saja Tae Ho dkk dengan sigap
melindunginya dan berhasil menyergap sekelompok penculik itu (Fyi, semenjak peristiwa gagalnya menukar
Dorothy dengan dr. Kang, awak Victory mulai dekat dengannya).
Lantas usut punya usut, ternyata kelompok penculik itu anggota Rubah Hitam.
Dari peristiwa ini mulai terbukalah satu fakta mengejutkan bagi Tae Ho dkk
bahkan seluruh manusia.
Kira-kira Teteman ada yang tahu atau terlintas sesuatu mengenai fakta
apakah itu?
Dua Plottwist Space Sweepers
Pertama Tentang Rubah Hitam
Rubah Hitam bukanlah teroris mereka adalah organisasi lingkungan. Namun Penjaga
Luar Angkasa membunuh mereka dan tersisa beberapa orang saja.
Kedua Tentang Dorothy
Kedua mengenai asal-usul Dorothy yang direkasa oleh perusahaan UTS. Bisa
dikatakan bila UTS mengkambing-hitamkan Dorothy sebagai robot berbahaya. Namun
faktanya Dorothy itu manusia–anak kecil pada umumnya, bukan robot yang bisa
meledak dan mengancam manusia.
Dorothy (Kang Kot Nim) anak dr. Kang yang lahir dengan penyakit bawaan
langka. Penyakit yang merusak saraf-sarafnya belum ada obatnya. Sebagai usaha terakhir,
dr. Kang menyuntikkan Robot Nano yang sangat hebat dan telah diprogram di
tubuhnya. Sebuah keajaiban, Robot Nano membuat Dorothy kembali berjalan.
Keajaiban lain Robot Nano diprogram saling memberikan sinyal yang bisa
berkomunikasi dengan Robot Nano lainnya. Sehingga Dorothy bisa membuat bunga
mati menjadi mekar. Dia satu-satunya harapan yang bisa menghidupkan bumi
kembali.
Dari sini pun Teteman pasti sudah bisa mengambil kesimpulan dan tahu alur
kisah selanjutnya seperti apa, ya ‘kan? Dari fakta itu akhirnya Dorothy
dikembalikan dan dipertemukan dengan sang ayah. Namun tahu sendirilah yaaa
pendiri UTS enggak akan membiarkan hal itu terjadi.
UTS menyergap mereka dan membawa Dorothy bahkan memasangkan bom padanya.
Tujuan dari James Sullivan pun sangat jelas, ingin memusnahkan bumi dengan
mengirim Dorothy ke sana. Kapten Jang dkk tentu tidak diam saja, lalu bersama
para buruh sampah luar angkasa mereka bertarung melawan UTS untuk menyelamatkan
bumi.
Lantas berhasilkah mereka melawan pendiri UTS, dan berhasilkah menemukan
anak Tae Ho?
Setelah bertarung di luar angkasa dengan cukup menegangkan, akhirnya mereka
berhasil menyelamatkan bumi dari kehancuran.
Akan tetapi, mereka tidak bisa lagi menemukan Su Ni meski dibantu dengan
kekuatan Robot Nano Dorothy.
Akan tetapi Spece Sweepers berakhir dengan bahagia. Tae Ho dkk kembali
sebagai buruh luar angkasa, sesekali Dorothy juga singgah ke bumi untuk
melestarikan alam. Eh, ada satu yang cukup epik. Robot Rubs berhasil melakukan
cangkok kulit dan menjadi seperti gadis pada umumnya.
Menegangkan dan cukup membuat haru hubungan antara Dorothy dan Tae Ho dkk.
Apalagi perlakuan Tiger Park yang begitu menyayangi anak kecil, meski
tampilannya semerawut seperti preman.
Eh, kan emang bos kartel narkoba ya? Hehe.
Dari film ini saya mendapat salah satu kutipan yang cukup menarik dari Kot
Nim yang mengatakan, “Di luar angkasa tidak ada atas atau bawah. Dari sudut
pandang semesta, tak ada hal buruk ataupun berharga. Semua berharga pada
tempatnya.”
Ya, berharga pada tempatnya
sangat cocok menggambarkan kekompakan Awak Victory dengan para buruh luar
angkasa. Meski pekerjaan mereka dipandang sebelah mata, tapi keberadaan mereka
berhasil mengubah dunia. Tugas mereka membersihkan sampah luar angkasa, dan
tanpa disadari mereka benar-benar membersihkan sampah yang sebenar-benarnya
sampah luar angkasa.
0 Comments