Review Novel Brizzle: Cinta Sang Hafizah karya Ario Muhammad

Ngomongin tentang Ario Muhammad, beliau saya kenal dari bukunya yang berjudul PhD Parents Stories. Teteman pasti tahu dong, buku tersebut cukup populer loh! Buku Phd Parents Stories ini bercerita tentang perjalan hidup Pak Ario juga kisah parenting yang cukup membuat kagum. Nah, dari buku itulah saya menjelajah karya-karya beliau dan bertemu novel Brizzle.

Btw, saya pun pernah mengulas novel lainnya berjudul Islammu adalah Maharku yang cukup asyik jadi teman merenung, *eh!

Identitas Novel

Judul Novel      : Brizzle Cinta Sang Hafizah

Pengarang       : Ario Muhammad

Penerbit          : Nea Publishing

Cetakan           : Pertama, 2019

Tebal               : ± x + 372 hlm.

 

Review Novel Brizzle: Cinta Sang Hafizah karya Ario Muhammad

Brizzle: Cinta Sang Hafizah bercerita tentang perjalanan seorang hafizah dalam menggapai mimpi dan perjumpaan kisah asmaranya di Bristol. Dia bernama Dara Ayunindya, seorang yatim piatu yang sedari kecil tidak tahu asal usul kedua orang tuanya. Sebagai anak yang tinggal di panti asuhan dan paling dewasa, dia sangat rajin belajar. Dara berharap suatu saat nanti mendapat pekerjaan yang layak sehingga bisa membantu membiayai kebutuhan panti.


Usahanya pun membuahkan hasil, dia diterima beasiswa ke Brizzle dan bekerja part time untuk mencukupi kebutuhan sendiri pun saudara di Indonesia. Sebab panti mengalami sedikit masalah keuangan, itulah alasan dia gila bekerja.


Kisah Dara menjadi semakin menarik ketika dia menginjakkan kakinya di tanah Eropa tersebut, dari diganggu oleh orang asing, bertemu pemuda melayu, hingga Dara diperebutkan oleh dua laki-laki yang menawarkan diri untuk menjadi pendamping hidupnya. Tentu saja bukan kepalang, Dara bingung dan bimbang. Toh, perjalanannya ke Bristol bukan ajang mencari jodoh. Akan tetapi kalau menyelam sambil minum air bolehlah ya? Hihihi.


Kedua laki-laki itu bernama Tunku Amri Abd Aziz dan Raffaele de Luca. Amri merupakan seorang pemuda yang satu tahun lebih muda dari Dara. Dia seorang pengusaha, kaya raya, seorang Pangeran Johor Bahru Malaysia. Memang seagama, tapi perilaku Amri yang berjarak dari Tuhannya membuat Dara ragu.


Kemudian ada de Luca, dia dosen pembimbing dara seorang keturunan Italia. Tentu saja pemikirannya lebih dewasa dan menawan. Berperilaku baik, tapi tidak seiman. Apakah Dara menjadi ragu? Awalnya sih iya, tapi kesungguhkan dosen tersebut untuk memeluk dan mendalami Islam membuat Dara tertawan. Saat itu Dara menerima lamaran de Luca setelah menjadi mualaf dan Amri mencoba menerimanya dengan lapang dada.


Sayang, kisah Dara dan de Luca tidak berjalan dengan baik. Why? Bukankah secara tidak sengaja mereka bisa dikatakan sebagai pasangan yang sempurna? Sama-sama rupawan, otaknya cemerlang, adab baik dan seiman?


Ada satu alasan yang membuat mereka patah arang, tapi tidak menghanguskan kasih sayang keduanya adalah de Luca dan Dara merupakan adik kakak (dari ayah yang berbeda). Fyi, saya sudah sempat menduga sih, sebab ada bagian yang menjelaskan bila pandangan de Luca ketika melihat Dara mirip seperti ibunya, terlebih Dara enggak tahu asal usul kedua orang tuanya.


You know-lah, kejadian ini membuat Amri enggak mau menyia-nyiakan kesempatan. Meskipun adakalanya dia berjarak dengan Tuhannya, sejujurnya sih Amri seorang yang taat beribadah. 


Hingga suatu ketika ada satu peristiwa yang membuatnya mempertanyakan keadilan Tuhannya (tentang satu peristiwa kecelakaan yang merenggut ibu dan kekasihnya). Lantas pertemuannya dengan Dara cukup membuat Amri kembali lebih dekat kepada Sang Pembolak-balik Hati.


Kesempatan itu ternyata enggak mudah, sebab malah membuat Dara lebih selektif menilai Amri. Namun lambat laun Dara bisa merasakan ketulusan Amri, lantas kisah keduanya berakhir bahagia dipelaminan.


Well, begitulah secara garis besar dari Novel Brizzle: Cinta Sang Hafizah. Awalnya saya cukup ragu ingin mengunggah ulasan mengenai novel ini. Sebab ada beberapa bagian yang menurut hemat saya menjadi monoton. Entah karena saya telah membaca buku beliau yang lain atau hanya ketidakselarasan selera mengenai novel ini.


Pertama mengenai ide cerita yang mirip dari novel sebelumnya yang saya baca yakni Islammu adalah Maharku. Sang tokoh utama mendapat beasiswa ke luar negeri lalu terjadi cinlok antara mahasiswa dan dosennya. Mereka terhalang keyakinan, lalu sang dosen memilih berpindah keyakinan ketika “tanpa sengaja” mencari tahu kebiasaan mahasiswanya.


Kedua latar tempat utama yang sama, yakni suasana kampus dan eropa seperti novel sebelumnya. Kendati berbeda daerah, tapi masih membahas wilayah eropa.


Ketiga sang tokoh utama selalu perempuan muslim dari Indonesia. Saya jadi bertanya-tanya, apa sih alasan penulis menjadikan tokoh utama perempuan muncul di kedua karyanya?


Dari ketiga poin di atas, saya jadi ragu bila ingin membaca novel karya beliau yang lain. Bukan karena tidak ingin mengapresiasi karyanya, tapi kalau ceritanya begitu-begitu saja–buat apa? *eh saya mulai sok nih! Ini penilaian saya sih, terhadap buku ketiga beliau yang sudah saya baca. Padahal masih banyak buku beliau yang masih antre untuk dibaca (Emang ya, netizen seperti saya paling pintar kalau diminta cari kekurangan orang lain, haha).


Salah satu alasan mengapa saya tertarik untuk mengulas adalah karena karakter si tokoh wanita yang menurut hemat saya cukup kuat. Sebagai perempuan muslim, penulis berhasil menciptakan tokoh beserta karakternya dengan begitu baik. Dari latar belakang Dara juga plot twist hubungan Dara dengan de Luca cukup menarik. Kendati saya telah menebaknya, tapi salut sih!

Akan tetapi kalau diminta untuk memilih antara Brizzle: Cinta Sang Hafizah dengan Islammu adalah Maharku, saya akan merekomendasikan Teteman untuk membaca Islammu adalah Maharku. Why? Ada kemungkinan hanya perasaan saya saja, tapi bagi saya novel tersebut lebih tergarap dengan matang, dari segi latar dan alur (plottwist) juga tokoh yang mengagumkan, apalagi Prof. Chen *eh, maaf gagal fokus hehe.

Hikmatul Ika

Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

2 Comments

Previous Post Next Post

Contact Form