ASPEK KEGRAFIKAN BUKU TEKS

2.1  Kelayakan Kegrafikan Buku Teks

BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menetapkan beberapa kriteria kualitas buku teks pelajaran Bahasa Indonesia yang memenuhi syarat kelayakan yang meliputi empat komponen. Berbicara mengenai buku teks, penetapan pemerintah terkait dengan tugas BSNP sebagai penilai kelayakan buku teks mengesahkan PP No.19/2005 pasal 43 ayat (5): “Kelayakan isi, bahasa penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.”

Dalam makalah ini penulis tidak menggunakan semua kriteria yang telah ditetapkan oleh BSNP, akan tetapi hanya membahas dari segi kegrafikan suatu buku teks. Kelayakan kegrafikan buku teks pelajaran dapat dinilai dari (1) tata letak unsur grafika estetis, dinamis, dan menarik serta menggunakan ilustrasi yang memperjelas pemahaman materi buku, (2) tipografi yang digunakan mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi dan (3) ilustrasi dan tata letak mempermudah pemahaman. Menurut Muslich (2010) kelayakan kegrafikan, terdapat tiga indikator yang harus diperhatikan dalam buku teks, yaitu ukuran buku, desain kulit buku, dan desain isi buku.

1)   Ukuran buku

    Indikator ukuran buku yaitu: kesesuaian ukuran buku dengan standar ISO. Ukuran buku teks adalah A4 (210 x 297 mm), A5 (148 x 210 mm), dan B5 (176 x 250 mm). Toleransi perbedaan ukuran antara 0- 20 mm. Penggunanan format yang terstandar suatu BTBI, biasanya menggunakan ukuran format buku dengan font antara 12 – 14 point size  untuk Times New Roman, atau yang sebanding dengannya untuk jenis font lain, kecuali judul maka disesuaikan dengan kebutuhan.

2)    Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku.

   Pemilihan ukuran buku teks perlu disesuaikan dengan materi isi buku berdasarkan bidang studi tertentu. Hal ini akan memengaruhi tata letak bagian isi dan jumlah halaman buku.

3)    Desain bagian kulit

     Desain kulit BTBI harus menarik, sederhanailustratrif dan mudah dibaca. Baik dari pemilihan font, warna, dan ilustrasi. Hal ini juga merupakan faktor penentu kualitas BTBI yang baik.

a.    Tata letak

   Penampilan unsur tata letak pada kulit muka, belakang, dan punggung secara harmonis memiliki irama dan kesatuan serta konsisten. Penampilan pusat pandang (center point) yang baik. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain), proposional, seimbang, dan seirama dengan tata letak isi sesuai pola. Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi tertentu. Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang.

b.   Penggunaan huruf

    Pada buku teks, penggunaan huruf tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf. Tidak menggunakan huruf hias dan jenis huruf sesuai dengan huruf isi buku.

c.    Kualitas kertas

   Kualitas kertas sebuah BTBI untuk SMP dan SMA harus yang kuat dan berkualitas. Misalnya menggunakan kertas Power Mac G4. Kualitas kertas yang digunakan sudah baik, karena kertasnya tebal pada umumnya buku teks.

d.   Kualitas cetakan

    Kualitas cetakan BTBI yang baik yaitu kualitas cetakan yang bersih, jelas dan kontras. Baik putih, hitam, maupun warna-warna yang lain.

e.     Kualitas jilidan

    Kualitas penjilidan BTBI untuk SMA dan SMP harus menggunakan kualitas penjilidan yang baik dan kuat, agar tidak mudah rusak (terlipat atau sobek).

 

4)    Desain bagian isi indikator pemakaian bahasa yang komunikatif

   Desain isi pada BTBI harus mudah dibaca dan mendukung materi. Dapat dilihat dari jenis font, ukuran font, warna font, bentuk paragraf, ilustrasi, dan ilustrasi gambar.

a. Pencerminan isi buku. Menggambarkan isi atau materi ajar dan mengungkapkan karakter objek. Bentuk warna, ukuran, proporsi objek sesuai realita. Penempatan unsur 29 tata letak konsisten berdasarkan pola. Pemisahan antar paragraf jelas, tidak ada widow atau orphan.

b. Keharmonisan tata letak. Bidang cetak dan margin proporsional. Margin dua halaman yang berdampingan proposional. Spasi antar teks dan ilustrasi sesuai.

c.  Kelengkapan tata letak. Judul bab, subjudul bab, dan angka halaman atau folio dan ilusrtasi, dan keterangan gambar.

d. Daya pemahaman tata letak. Penempatan hiasan atau ilustrasi sebagai latar belakang tidak mengganggu judul, teks, dan angka halaman. Penempatan judul, subjudul, ilustrasi, dan keterangan gambar tidak mengganggu halaman.

e. Tipografi isi buku. Tipografi isi buku meliputi kesederhanaan, daya keterbacaan, dan daya kemudahan pemahaman.

f.   Ilustrasi isi. Ilustrasi isi daya meliputi: pemerjelas dan pemermudah pemahaman dan kedayatarikan ilustrasi isi. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dasar penyusunan buku teks harus memerhatikan segi isi/materi, pendekatan, bahasa, serta media yang terdapat dalam buku teks.

Ukuran buku bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik untuk SMA kelas XI penerbit kementrian pendidikan dan kebudayaan  ialah x, 134 hlm, ilus : 25 cm. Menurut kami, kesesuaian ukuran buku dengan materi yang ada dalam buku tersebut telah bisa dikatakan sesuai dengan standar yang ada. Sebuah buku teks yang telah memenuhi standar syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran memiliki ciri sebagai berikut:

a. Tercantum ISBN (International Standard Book Number)

             ISBN terdiri dari 10 digit nomor dengan urutan penulisan adalah kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi. Namun, mulai januari 2007 penulisan ISBN mengalami perubahan mengikuti pola EAN, yaitu 13 digit nomor. Perbedaannya hanya terletak pada tiga digit nomor pertama ditambah 978. Jadi, penulisan ISBN 13 digit adalah 978-kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi.

b.  Tertuliskan

        Buku ini telah memenuhi syarat kelakyaan pembelajaran berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Nomor: 26 Tahun 2005 tanggal 26 Desember 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Nomor: 26 Tahun 2005 tentang: Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa Menteri Pendidikan Nasional.

2.2  Analisis Kelayakan Kegrafikan Buku Teks Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

1)   Ukuran buku. Dalam buku Bahasa Indonesia untuk SMP/Mts kelas XI, ukuran format buku sesuai dengan ISO yang telah ditentukan pemerintah, menggunakan ukuran kertas B5 (276x250 mm).

2)   Kesesuaian materi dengan isi buku. Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku, pada buku Bahasa Indonesia untuk SMP/Mts kelas XI, sudah dapat dikatakan proporsional karena materi yang disampaikan pada buku tersebut terdiri dari empat bab, dengan ukuran kertas B5 membuat buku tidak terlalu tebal.

3)    Desain bagian kulit

a. Tata Letak

    Dalam Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX, penempatan unsur tata letak (judul, sub judul, kata pengantar, daftar isi, dan ilustrasi) pada setiap awal bab sudah konsisten. Judul bab di tulis secara lengkap dengan angka kegiatan (kegiatan I, II dan seterusnya). Penulisan sub judul sudah disesuaikan dengan penyajian materi ajar. Ilustrasi ditempatkan ditengah bacaan dengan ukuran lebih besar dari pada huruf teks. 

    Penampilan pusat pandang (center point) sudah termasuk baik. Komposisi dan ukuran unsur tata letak (judul, pengarang, teks, ilustrasi, keterangan, gambar, nomor halaman dan logo) sudah dicetak secara proposional, dan seirama dengan tata letak isi sesuai pola. Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi tertentu. Penempatan unsur tata letak pada setiap halaman dalam buku ini sudah mengikuti pola dan tata letak yang ditetapkan.

b.     Penggunaan huruf. Penggunaan huruf pada cover belakang dan depan pada Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX menggunakan huruf Time New Roman.

c.     Kualitas kertas. Kualitas kertas pada Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX sudah baik, karena kertas yang digunakan tebal.

d.     Kualitas cetakan. Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX  sudah baik, bersih dan jelas terdapat perpaduan warna yang kontras anatara putih biru dan warna lainnya.

e. Kualitas penjilidan. Kualitas penjilidan Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX, yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah cukup baik dan bertahan lama.


4)   Desain bagian isi indikator

 a)   Pencerminan isi buku

Dalam buku Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX:

1) Menunjukkan urutan/hierarki susunan teks secara berjenjang sehingga mudah di pahami. Hierarki susunan teks dapat dibuat dengan perbedaan jenis huruf, ukuran huruf dan variasi huruf/( bold, italic, all capital, small capital).

2)  Hierarki judul sudah ditampilkan cara proporsional, tidak menggunakan perbedaan ukuran huruf yang terlalu mencolok.

 

 b)  Keharmonisan tata letak

Dalam buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX, sudah memperhatikan tampilan warna secara keseluruhan yang dapat memberikan nuansa lembut untuk dapat memperjelas materi atau isi buku, dan sudah sesuai dengan tata letak yang telah ditetapkan.

 c)  Kelengkapan tata letak

Penulisan sub judul sudah disesuaikan dengan penyajian materi ajar. Ilustrasi ditempatkan ditengah bacaan dengan ukuran lebih besar dari pada huruf teks.

 d)  Daya pemahaman tata letak

Penempatan judul, sub judul, ilustrasi dan keterangan gambar tidak mengganggu pemahaman. Judul, sub judul, ilustrasi dan keterangan pada buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX, sudah ditepatkan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan sehingga tidak menimbulkan salah interpretasi terhadap materi yang disampaikan.

 e)  Tipografi isi buku

Penggunaan tipografi isi buku pada Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX menggunakan huruf Time New Roman.

 f)  Ilustrasi isi buku

Dalam buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX, ilustrasi isi sudah memenuhi kriteria:

1.     Mampu mengungkapkan makna atau arti dari objek. Berfungsi untuk memperjelas materi/teks sehingga mampu menambah pemahaman dan pengertian peserta didik pada informasi yang disampaikan.

2. Bentuk akurat dan proporsional sesuai dengan kenyataan. Bentuk dan ukuran ilustrasi sudah tepat dan secara rinci dapat memberikan gambaran yang akurat tentang objek yang di maksud. Misalnya ilustrasi pesawat sebagai salah satu keinginan Pemerintah Indonesia untuk memiliki pesawat khusus. Selain itu,  bentuk ilustrasi sudah profesional sehingga tidak menimbulkan salah tafsir peserta didik pada objek yang sesungguhnya. Misalnya ilustrasi “Bagaimana Cara Membuat Termometer Sederhana”  digambarkan dengan ilustrasi termometer.

 

3.1  Simpulan

        BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menetapkan beberapa kriteria kualitas buku teks pelajaran Bahasa Indonesia yang memenuhi syarat kelayakan yang meliputi ukuran buku, desain kulit buku, dan desain isi buku.

        Pada Buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk SMP/Mts kelas IX, ukuran format buku sesuai dengan ISO yang telah ditentukan pemerintah, penempatan unsur tata letak (judul, sub judul, kata pengantar, daftar isi, dan ilustrasi) pada setiap awal bab sudah konsisten. Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku, sudah dapat dikatakan proporsional. Desain bagian isi menunjukkan urutan/hierarki susunan teks secara berjenjang sehingga mudah di pahami, dan hierarki judul sudah ditampilkan cara proporsional, tidak menggunakan perbedaan ukuran huruf yang terlalu mencolok.

 

 

Sumber:

Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2015. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,Balitbang,Kemdikbud.


 


Post a Comment

0 Comments