Tentang Ada dan Tiada (Review Novel Please Look After Mom karya Kyung Sook Shin)


Please Look After Mom merupakan novel terjemahan dari Korea Selatan yang ditulis oleh Kyung Sook Shin. Novel ini pertama kali diterbitkan di Korea Selatan  pada 2009. Dua tahun kemudian, diterjemahkan dan diterbitkan ulang di Jakarta oleh PT Gramedia Pustaka Utama dengan tebal ± 296 halaman. Omong-omong, novel yang ada di saya sekarang sudah cetakan ke IV pada April 2015 loh!

Novel Please Look After Mom selain diterjemahkan dalam bahasa Indonesia juga diterjemahkan dalam bahasa asing seperti Prancis, Inggris dan lainnya. Kalau sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa sudah dapat dipastikan bila novel ini bagus dan bisa dijadikan koleksi teteman. Saya yakin deh, enggak akan menyesal! 



Dari novel ini saja, sang penulisnya berhasil dianugerahi sebagai wanita pertama orang Korea yang mendapatkan Penghargaan Sastra Asia pada 2012 loh! Yaa bagaimana enggak dianugerahi Penghargaan Sastra Asia? Lawong Novel Please Look After Mom terjual lebih dari 1,5 juta eksemplar di Korea Selatan dalam kurun waktu setahun. 

Selain mendapatkan Penghargaan Sastra Asia, dari Novel Please Look After Mom nama Kyung Sook Shin mulai dikenal. Bisa dikatakan Please Look After Mom merupakan karya yang berhasil mengharumkan namanya dikancah internasional. 

Mungkin ada yang bertanya-tanya siapa sih Kyung Sook Shin ini? 

Kyung Sook Shin merupakan penulis atau novelis  yang lahir di Jeongeup pada 12 Januari 1963. Dia lulusan Institut Seni Seoul Jurusan Penulisan Kreatif. Shin merupakan anak keempat dari enam bersaudara yang mengawali debutnya dengan  menulis novel berjudul Winter's Fable pada 1985. Btw dari Novel itupun dia mendapatkan perhargaan sebagai Penulis Baru Munye Joongang loh! 

Selain Please Look After Mom dan Winter's Fable masih banyak karya lainnya. Salah satu contohnya l'll Be There (2010) dan The Court Dancer: A Novel (2018). 

Sebenarnya Please Look After Mom bercerita tentang apa sih? 

Secara singkatnya novel ini bercerita tentang hilangnya seorang ibu dalam perjalanan berkunjung ke rumah salah seorang anaknya di Seoul. Ibu tersebut terpisah dari suaminya saat berada di Stasiun Seoul. 

Dari peristiwa tersebut keempat anaknya berupaya mencari ibunya dengan melaporkan kepada pihak terkait, menyebarkan pamflet dengan imbalan yang tidak sedikit bagi yang menemukan dan memberikan informasi. Namun sang ibu tak kunjung ditemukan. 

Dalam pencarian itu para anggota keluarga merasa menyesal dan tak segan menyalahkan diri  atas hilangnya ibu. Bukan hanya penyesalan, bahkan tanpa disadari mulai muncul kenangan-kenangan tentang ibu saat masih bersama. Terkhusus bagaimana perjuangan ibu  saat mendidik mereka sampai menjadi orang yang cukup berada. Sebab sejatinya mereka tergolong keluarga yang 'masih' dalam  kekurangan. 


Hingga sembilan bulan berlalu, sang ibu belum juga ditemukan. Satu persatu anggota keluarga mulai putus asa mencarinya. Sebera pun informasi yang didapat, tapi tak membuat segera menemukan ibu. Hidup itu keras dan terus berputar, meski ibu mereka menghilang mereka harus  menjalani hari-hari seperti biasanya.

Well, begitulah setidaknya sinopsis dari Please Look After Mom karya Kyung Sook Shin. Banyak hal yang saya pelajari dari kisah dan para tokoh dalam karya ini. Khususnya perjuangan, keikhlasan, berbagai sudut mengenai perspektif kehidupan dan berubahan-berubahan yang ada (globalisasi). 

Bukan hanya bagus, Please Look After Mom merupakan novel pertama yang saya kategorikan sebagai novel yang berbeda dengan yang lain. Ini hanya sebagai pendapat saya yaaa....

Pertama mengenai teknik bercerita yang cukup unik. Please Look After Mom memberikan salah satu pencerahan dalam teknik menulis cerita. Btw, ini benar-benar pengalaman baru bagi saya. 

Pada novel ini  tiap tokoh turut andil menceritakan sang ibu berdasarkan perspektif masing-masing, tapi ajaibnya bisa berkesinambungan; runtut dan jelas. Bukan hanya tokoh lain seperti ayah dan keempat anaknya, tapi ibu juga mendapatkan bagian mengenai kisahnya sebelum dan saat menghilang. 

Caranya memang unik, tapi mungkin diawal-awal membaca sedikit dibuat bingung dan bertanya-tanya tentang siapakah yang kini sedang bercerita Chi Hon, Ayah atau ketiga anak yang lainnya? 

Kalau boleh memberikan saran bagi teteman yang mau membaca novel ini, sebaiknya cari tempat yang nyaman sebelum membaca, biar fokus hehe. Emm, sedikit bocoran nih, untuk bab awal dan akhir merupakan perspektif dari Chi Hon; anak ketiga yang berprofesi sebagai penulis. 

Kedua penggambaran latar (setting) yang detail membuat Novel Please Look After Mom menjadi sangat hidup. Teteman pernah enggak sih membaca buku sampai membayangkan bagaimana situasi dalam cerita itu bisa digambarkan sangat jelas dalam kepala? Selama ini bagi saya hanya dua novel (yang berkesan) latarnya cukup detail, seolah-olah bukan sedang membaca tapi nonton via buku, hehe. Pertama Novel Rindu karyanya Bang Tere dan ini, Please Look After Mom.

Bagi saya Please Look After Mom terlalu mulus untuk disebut sebagai karya fiksi. Sebab terlalu detail bahkan dalam mendeskripsikan latar suasana, membuat kisah tersebut seperti kisah nyata. Itu pendapat saya saat membaca. Apakah ini kisah fiksi? 

Usut punya usut, tokoh Chi Ho dalam novel tersebut mengambil pengalaman penulisnya yakni Kyung Sook Shin. Bagaimana saat dia menyukai buku, keinginannya menjadi penulis dan sedikit situasi keluarga dalam novel merupakan kisah dari Shin. 

Saya mengutip dari salah satu website bernama Jurnal Seoul. Dalam unggahannya, Shin berkata "Keluarga Please Look After Mom memiliki banyak kesamaan dengan keluarga saya sendiri, tetapi itu bukan hanya dari keluarga saya. Ada banyak keluarga saat itu yang serupa.  Bab pertama sangat menarik tentang kehidupan saya sendiri, tetapi ini bukan tentang saya dan keluarga saya, tetapi masyarakat Korea secara umum. Meskipun ceritanya tentang saya pada awalnya, pada akhir cerita ini tentang orang lain...." Wah, kereennn.. Pantas, mulus begitu yaaa, hehe. 

Shin berhasil memadukan kisahnya dengan kisah orang lain dan menjadi sebuah karya yang hebat. Eh, apa perlu masuk Jurusan Penulisan Kreatif dulu agar seperti Shin?

Hikmatul Ika

Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form