Sebenarnya Buku Seni untuk Bersikap Bodo Amat
tentang apa sih, kok bisa sepopuler itu?
Sebelum mengulik
isi buku, barang kali berkenalan dulu dengan
penulisnya? Mark Manson lahir pada 9 Maret 1984 berkebangsaan Amerika Serikat.
Dia bekerja sebagai penulis dan juga seorang blogger. Nah, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat ini merupakan salah satu buku
dari beberapa karyanya yang menjadi buku terlaris versi New York Times dan Globe and
Mail. Buku yang ada digenggaman
author ini sudah cetakan ke-24 di bulan Mei 2019, nah loh apa kabar satu tahun ini? Sudah cetakan ke berapa sekarang?
Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat
sebenarnya merupakan kumpulan argumen tentang pengembangan diri yang menurut
author sangat unik. Saking asyiknya membaca buku ini tanpa sengaja argumen Mark
dapat berterima tanpa paksaan. Seolah-olah si Mark ini paham betul dengan
situasi pembaca khususnya author (dasar
manusia, selalu saja mencari pembenaran! Kwkwk).
Seperti
biasanya, author akan membagikan cuplikan isi bukunya. Coba disimak deh, pasti
teteman akan setuju juga (setengah maksa!
kwkwk).
Dalam buku
ini setidaknya Mark (2019:16-22) menjabarkan Seni untuk Bersikap Bodo Amat dalam tiga pengertian, yakni:
Seni #1:
Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodoh berarti nyaman saat
menjadi berbeda.
Seni #2:
Untuk mengatakan “bodo amat” pada kesulitan, pertama-tama Anda harus peduli
terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan.
Seni #3:
Entah Anda sadari atau tidak Anda selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan.
Mark mengatakan
bahwa cuek dan masa bodoh adalah cara sederhana untuk mengarahkan kembali
ekspetasi hidup dalam memilih apa yang penting dan tidak. Buku ini berbicara
bagaimana cara meringankan masalah atau rasa sakit menjadi sebuah peranti,
trauma menjadi kekuatan, dan masalah yang buruk (parah) terjadi menjadi masalah
yang lebih baik. Intinya buku ini seperti panduan untuk mengambil tindakan yang
lebih baik, lebih bermakna, penuh dengan kasih sayang dan kerendahan hati.