Antara IPA, IPS, dan Bahasa Jurusan Mana yang Paling Baik?

Hai...! Bagaimana kabarnya hari ini? Hari sudah Sabtu saja. Jangan lupa Senin masuk sekolah yaaa.... Hal yang paling dirindukan saat masih sekolah adalah menyiapkan peralatan dan seragam baru 😂  (Duh! Jadi rindu masa-masa itu 😭) 

Ngomong-ngomong sudah siapkah untuk kembali mengejar cita-cita? Atau ada yang masih bingung kelak ingin menjadi apa? Utamanya kalian yang ingin naik ke kelas sebelas, pasti lagi gundah, dilema dalam memilih jurusan dan cita-cita. Enggak seperti dulu ketika masih kecil, kalau ditanya cita-cita akan pasti mudah menjawab dengan bangga. Coba sekarang? Yang inilah, yang itulah, gengsilah, orang tua inginnya begini, anak inginnya begitu. Ah! memang, ketika dihadapkan pada urusan yang berbau dewasa sungguh memusingkan. Apalagi bila ekspektasi tidak sejalan dengan realita. 😪

Oke! Kembali ke topik.

Sebelumnya kalian sudah tahu dong, apa saja jurusan yang ada di SMA? IPA dan IPS. Benar! Tapi jangan lupakan satu jurusan yang lain yaaa.... Meski mayoritas sekolah hanya menyediakan program atau jurusan IPA (MIA) dan IPS (IIS), ada juga loh program Bahasa (IBBU). Enggak percaya? Buktinya saya salah satu alumnus Bahasa.

Lalu, antara IPA, IPS, dan Bahasa jurusan mana yang paling baik?

Dari pengalaman dulu, itu adalah pertanyaan yang sangat akrab juga menghantui. Apalagi ketika menjelang liburan kenaikan kelas sepuluh ke kelas sebelas. Dikatakan pertanyaan akrab karena selalu bertanya kepada orang-orang terdekat, sebenarnya jurusan apa sih yang paling baik dan cocok untuk saya? Sedangkan pertanyaan menghantui karena setiap hari, jam, perdetik selalu memikirkan hal-hal tersebut. Jangan dikira dulu tidak dilema seperti yang kini kalian rasakan. Sama! Sekarang kalian bingung? Dulu saya juga. 

Dari bertanya pada orang-orang terdekat itu saya menemui satu langkah pencerahan, yaitu sebuah nasehat supaya tidak gengsi dengan jurusan yang akan diambil.

Sekarang kita berbicara realitanya saja, bukankah masih ada orang-orang yang hanya mengagungkan satu jurusan? Mereka menganggap bila masuk jurusan itu lulusnya nanti cepat sukses, mudah mendapatkan pekerjaan, gajinya besar, dan lain sebagainya. Kemudian karena gengsi kepada teman, saudara, akhirnya ikut-ikutan mengambil jurusan yang memang bukan minat. Lalu apa selanjutnya? Dalam melalui proses itu pasti akan ada rasa tertekan, ada rasa beban. Ini nyata, saya ambil dari pengalaman seseorang.

Lalu sebenarnya pengertian cita-cita itu apa merasa tertekan dalam diri dan terbebani? Sejauh yang saya ketahui, cita-cita adalah harapan yang bersifat bahagia dalam diri untuk masa yang akan datang. Jika hanya ikut-ikut dan gengsi apa tidak bertentangan dengan cita-cita itu sendiri?

Okelah jika kalian bisa merasa enjoy. Akan tetapi, apakah itu benar-benar merupakan keinginan kalian? Apa karena bingung sehingga memilih jalan terakhir untuk ikut-ikutan saja? 

Semua tahu dan pasti kalian tahu, bahwa setiap individu itu memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda. Tidak mungkin dalam satu kelas memiliki cita-cita yang sama. Jangan jauh-jauh, bedakan saja dengan minat teman dekat atau sahabat. It's okay! Kalian pasti akrab karena punya selera yang sama, misalnya memiliki idola yang sama. Tapi dalam pemikiran dan cita-cita apakah juga demikian? Anak kembar saja masih ada bedanya kan? Entah dari fisik ataupun sikap. 

Jika kehadiran pembeda itu diibaratkan sebuah titik dari mayoritas selera yang besar, katakanlah selera itu sebuah lingkaran. Tidak tahu kah kalian, bahwa titik bisa melebihi sebuah lingkaran itu? 

Ketika kalian lebih mengedepankan titik dan mengesampingkan rasa gengsi dalam proses belajar, kalian akan menjadi diri sendiri dan akan menemukan dunia yang selama ini dicari. Bahkan, bakat akan muncul tanpa kalian sadari. Dengan satu garis besar, bahwa hal itu memang tidak mudah. Kenapa saya katakan demikian?

Ketika memilih titik itu, kalian akan dihadapkan pada pertentangan-pertentangan seperti: Kalian akan bertubi-tubi menerima pertanyaan mengapa mengambil jurusan itu, mendapatkan pandangan sebelah mata dari teman, cemooh, cibiran, bahkan bisa jadi dianggap bukan apa-apa, apalagi siapa bagi mereka. It's true!

Namun jangan berkecil hati, dan menganggap bahwa ini tidak adil. Kesuksesan kalian bukan berasal dari apa yang mereka-mereka pendapatkan bukan? Malah, seharusnya kalian lebih beruntung, karena lebih awal belajar bagaimana menempa mental sebelum terjun dalam masyarakat dan dapat menambah rasa toleransi juga. Bukankah kesuksesan tidak didapat dari pujian saja? Sukses itu juga tidak instan bukan? Selama tekun berusaha dan berdoa meski dari jurusan manapun kesuksesan pasti menghampiri kok. 

Jadi, antara IPA, IPS, dan Bahasa jurusan mana yang paling baik? 

Semua jurusan baik!

Jurusan itu baik, apabila kita tidak gengsi dan bisa menempatkan minat pada tempat yang tepat. 
Yukkk!!! Jemput duniamu dengan mengedepankan titik dan mengesampingkan gengsi. SEMANGAT!!!! 

19 Januari 2019

Hikmatul Ika

Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

Previous Post Next Post

Contact Form