Perempuan dan Gender (Review Film 2037)

Perempuan dan Gender menjadi sebuah perbincangan yang tidak ada habisnya. Rasa-rasanya keberadaan perempuan sebatas penyedap dalam tiap aktivitas sehari-hari, bahkan topik yang enggak boleh terlewatkan, right?

Di pertengahan tahun 2022, saya menonton sebuah film yang cukup menyanyat hati. Film yang saya maksud berjudul 2037–film tentang ketidakadilan dan diskriminasi gender yang diperankan oleh Hong Ye Jin.

Film “2037 (Igongsamchil)” atau Two Zero Three Seven merupakan film Korea selatan yang disutradarai oleh Mo Hong Jin. Film ini ditulis oleh Mo Hong, Yoo Da Young dan telah dirilis pada 8 Juni 2022.

Lantas bagaimana kisah dari Film 2037 ini?

Review Film Korea Selatan 2037

Secara singkatnya film 2037 bercerita tentang seorang remaja perempuan bernama Yoon Young (diperankan oleh Hong Ye Jin) menjadi korban pelecehan seksual, tapi di hukum penjara. Loh, bagaimana nih? 

Pada waktu kejadian, pelaku yang telah melakukan tindakan asusilanya kepada Yoon Young mencoba mengancam dan melakukan pelecehan secara verbal kepada ibunya. Sehingga Yoon Young yang masih trauma dan hal serupa tidak ingin terjadi kepada ibunya membuat satu tindakan “perlawanan” sampai-sampai membuat pelaku tewas di tempat. Sayangnya, tindakan tersebut malah membawanya ke jeruji penjara.

Yoon Young yang tidak ingin menjadi pusat perhatian masyarakat, memilih untuk tidak meminta bantuan Komnas Perempuan dan lembaga lainnya. Sebab dia masih memikirkan nasib ibunya setelah kejadian tersebut. 

Fyi, Yoon Young adalah anak tunggal yang berkeinginan mengikuti ujian negara (PNS kalau di sini kali yaaa). Dia belajar sembari bekerja part time di kafe. Selain itu, dia adalah seorang yatim ayahnya meninggal karena kecelakaan sedangkan ibunya seorang IRT yang mempunyai keterbatasan: tunawicara. Dapat dikatakan, dia hidup dalam keluarga sederhana dan penuh perjuangan. Enggak heran juga sih, dengan alasan Yoon Young agar tidak meminta bantuan dari lembaga-lembaga sebelumnya. 

Pada awalnya Yoon Young menjalani hari-hari di penjara dengan berat hati, mungkin pula terkesan pasrah dengan takdirnya. Akan tetapi, rekan satu selnya cukup membantu kemajuan Yoon Young untuk mengikhlaskan segala yang terjadi.

Mereka juga tak segan mengungkapkan kekecewaan dari kasus dirinya yang sangat tidak adil. Kendati mereka berada dalam sel tersebut, mereka masihlah orang baik. Rekan satu sel Yoon Young bahkan bisa menjadi seorang ibu, teman, sahabat dan sebagainya.

Namun suatu ketika mental Yoon Young kembali digoncang. Kasus yang menimpa dirinya ternyata berbuntut panjang. Yoon Young dinyatakan hamil.

Saya kira pada hari-hari kehamilannya ini, Yoon Young cukup bimbang pada hidupnya. Sebagai korban, memangnya siapa yang ingin membesarkan anak yang tidak pernah diharapkan? Apalagi kasusnya sendiri telah menguras banyak hal, right?

Dalam keterguncangan mental dan psikisnya tersebut, Yoon Young masih mencoba untuk tegar dan menjalani hidup normal seperti biasanya. Begitupun rekan satu sel yang selalu mendukungnya. 

Namun tidak dengan hati Yoon Young, secara implisit dan tersirat Yoon Young kembali memunculkan misteri. Seolah-olah, dia mencoba untuk menepis semua yang dialaminya. Seolah-olah dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan satu hal. Lantas misteri tersebut terpecahkan menjelang persalinannya. Yoon Young menyerah pada hidupnya.

Dalam proses persalinnya, Yoon Young telah menulis surat kepada rekan selnya, bahkan dia menggambar bunga kosmos untuk ibunya. Proses persalinan itu sangat kritis akibat pendarahan dan bisa membahayakan bayi dan ibunya. 

Yoon Young memang telah menyerah pada hidupnya, tapi dia masih berharap bila sang anak bisa bertumbuh dengan baik. “Boni, kau harus menjadi gadis yang cantik”. Ungkapan tersebut saya kutip dalam film menjelang ending. Hal ini memang hanya perspektif saya, karena dalam Film 2037 diakhiri dengan ending terbuka. 

Selain itu alasan yang memperkuat alasan saya adalah gambar bunga kosmos yang digambar Yoon Young dipajang di ruang tengah rumahnya. Kalau misalnya Yoon Young memang selamat dalam proses persalinannya, untuk apa gambar bunga kosmos itu dipajang, kan? 

Memajang gambar bunga kosmos tersebut dengan latar gorden putih dan cahaya lembut memberikan kesan untuk tetap mengingat seseorang yang telah pergi. 

Juga tentang ibu Yoon Young di rumah sakit yang mengatakan bila dia berharap dikehidupan selanjutnya Yoon Young akan hidup seperti anak berusia tujuh tahun diusia tujuh tahun.  Seolah-olah sang ibu pun mencoba tegar dengan situasi yang akan terjadi selanjutnya.

Btw itu hanya perspektif dari saya. Bagaimana pendapat dari Teteman yang telah menonton film ini?

Dari film 2037 ini saya menyimpulkan, keberadaan perempuan dan permasalahannya masih belum mendapat perhatian yang cukup. Perempuan masih belum menemukan tempat yang tepat untuk melindungi haknya. 

Namun apakah hal tersebut pun masih berlaku dizaman sekarang dan negeri ini?

Hikmatul Ika

Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form