Memang ya, ngomongin Si Babi Hutan dengan kisah asmaranya enggak pernah selesai. Jujur sih, geregetan sekali sama Bang Tere, mengapa porsi Bujang dan Maria di Novel Bedebah Di Ujung Tanduk sebatas pemanis saja? *apasalahpenulisnyasih?haha
Ngomong-ngomong Teteman sudah baca novelnya belum?
Teruntuk Teteman yang ingin mengetahui secara singkat
Bedebah Di Ujung Tanduk bisa dibaca ulasan berikut yaa Bhutan dan Misterinya (Review Novel Bedebah Di Ujung Tanduk)
Sejak awal membaca lembar demi lembar Bedebah Di Ujung
Tanduk kisahnya memang menarik, memukau dan penuh intrik. Namun ada satu kisah
yang begitu saya tunggu, tapi malah memberikan fakta yang begitu mengejutkan
sejagat dunia paralel. Eh! maksud saya shadow
economy.
You know-lah, fakta mengejutkan itu datang dari kisah
Bujang yang super misterius. Selama ini saya kira sebagai pembaca setianya atau
pengikut setia Si Babi Hutan, merasa sudah dekat dan tahu kepribadian pun isi
luar dalamnya. Ada yang merasa begini juga enggak? Akan tetapi, saya tersadar
bila sebagai pembaca posisi saya sebatas menikmati dan mengapresiasi karya
penulisnya.
Enggak tahu mengapa, sebagai pembaca saya menjadi “sok”
tahu sekali. Toh, pada dasarnya yang memimpin kendali adalah penulisnya, right? Yaa walaupun harus geregetan dan
menjadi sporter garis keras Bujang dengan Maria ditiap novel serial aksinya,
haha.
Kendati demikian semoga sang penulis mewujudkan khayalan
para sporter #BujangMaria, meskipun entah diserial berapa hubungan mereka tidak
lagi rumit.
Ya, rumit. Satu fakta rumit yang begitu mencengangkan
ketika membaca Bedebah Di Ujung Tanduk ini. Sungguh plottwist yang enggak bisa dideskripsikan melalui aksara. Kali ini
benar-benar gila, bahkan saya enggak memperhitungkan Bang Tere sudah menyiapkan
kartu As yang super sekali (sambil
berekspresi sok tegar, padahal menangis bombai).
Mengetahui satu fakta itu saya menjadi merenungi salah
satu peribahasa yang cukup familiar ditelinga yakni “Buah yang jatuh tidak jauh
dari pohonnya” sepertinya cocok mendeskripsikan situasi Bujang yang sedang
dilema.
Loh, kok bisa begitu?
Dalam kehidupan Bujang, bisa dikatakan kehadiran Maria
ibaratnya madu dan racun. Pada sekali waktu dibuat berbunga-bunga, tapi diwaktu
yang bersamaan dibuat termenung begitu lama.
Pada ulasan Novel Pergi, toh saya sekiranya sudah sedikit
mendeskripsikan karakter Bujang ‘kan? Dia pemuda yang begitu lembut kepada
wanita. Mirip sekali dengan bapaknya–Samad ketika memperlakukan Midah,
istrinya.
Kemudian yang menjadi pertanyaan kali ini, apakah dalam
perihal asmara pun demikian?
Teteman tahu sendiri ‘kan, kisah dari Samad seperti apa. Dia
petarung hebat dengan kisah asmara yang juga cukup rumit. Pokoknya enggak kalah
rumit dengan sang anak deh! Apalagi sebelum bersama Midah, Samad telah bersama
wanita lain yang kini pun telah memiliki anak bernama Diego.
Saya enggak paham, apa kisah asmara orang tua bisa
menurun ke anaknya? Kira-kira secara genetik begitu, yang membuat anak bisa
mengikuti jejak orang tuanya. Kalau lingkup selera sih saya yakin ada, tapi
jika itu urusan hati? *sembari bertanya
pada awan yang berjalan di langit biru.
Fyi, kenapa pembahasannya sampai panjang begini
yaaa karena dalam Bedebah Di Ujung Tanduk, Bujang sempat dilema dan sedikit
menumpahkan isi hatinya kepada Ayako. Dia sedang gundah, sebab diwaktu yang
bersamaan ada dua hati yang sedang mengaduk-aduk isi hatinya.
You know-lah wanita yang selama ini saya tahu hanya
Maria, sedangkan wanita satunya masih menjadi rahasia Bujang dan Bang Tere
sebagai penulisnya. Maka dari itu, kehadiran Maria dalam hidup Bujang menjadi
sebuah teka-teki. Bujang ragu melangkah, tapi takut mundur. Akhirnya sampai
disekian seri aksi hubungan mereka tetap LDR-an terus.
Kalau menemukan satu fakta ini cukup mengaduk emosi
pembaca sih, terutama saya haha. Apa sejak awal Bang Tere telah memberikan
sinyal tapi sayanya yang enggak peka? Padahal ‘kan sudah dijelaskan bila Bujang
mirip sekali dengan Samad. Namun dalam hal asmaranya, benar-benar diluar
dugaan.
Ngomong-ngomong saya pun jadi penasaran, kira-kira
bagaiamana kisah asmara Diego ya? Hehe. Dia kan juga anak Samad, apakah
mempunyai hubungan rumit selain niatnya menghancurkan keluarga shadow economy?
Ah! sudahlah, terlalu pusing mengurusi masalah orang
lain. Bila pada akhirnya Bujang dengan Maria tidak bersama, semoga ada kesan dan
pesan kepada pembaca bila mencintai itu tidak harus memiliki pun bersama,
eeaakkk.
Kendati demikian, saya tetap #BujangMaria garis keras,
hahaha.
0 Comments