Kisah Sunyi Sang Pengintai (Review Novel Bibi Gill karya Tere Liye)

 

Novel Bibi Gill merupakan novel ke-12 dari novel serial Bumi karya Tere liye. Seperti halnya pada judul, novel ini tidak menceritakan tentang kelanjutan petualangan Raib, Seli dan Ali melainkan mengupas tuntas latar belakang Bibi Gill.

Seperti yang telah Teteman tahu, Bibi Gill merupakan salah satu pengajar di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT) yang mengampu mata kuliah Malam dan Misterinya. Selain itu you know-lah Bibi Gill merupakan salah satu petarung hebat; seorang pengintai terbaik.

Akan tetapi dibalik kehebatannya tersebut, Bibi Gill memiliki kisah yang begitu menyedihkan dan tragis. Gill–merupakan sapaan akrab keluarganya begitu juga masyarakat Distrik Malam dan Misterinya. Dia adalah anak perempuan satu-satunya yang paling kecil dari tujuh bersaudara.

Dia pun seperti anak-anak pada umumnya, suka bermain dan bercanda. Namun yang membedakan dari teman sebayanya, Gill mempunyai kode genetik yang super langka seperti halnya pemilik keturunan murni.

Review Novel Bibi Gill karya Tere Liye

Adakalanya bagi Teteman akan berujar, “Wah hebat dong Bibi Gill mempunyai kode genetik yang super langka.” Namun bagi Gill dan masyarakat Distrik Malam dan Misterinya mempunyai kode genetik itu seperti sebuah kutukan. Sebab ketika Gill menggunakan kekuatannya tersebut, akan muncul monster kegelapan yang begitu bengis dan jahat. Itulah yang menjadi alasan mengapa Gill pantang untuk menggunakan kekuatannya.

Hingga disuatu ketika, saat itu usianya sembilan tahun dia terpaksa menggunakan kekuatannya untuk menolong sang ayah yang tenggelam ketika memancing ikan. Lantas dengan seketika monster kegelapan itu muncul dan menghancurkan Distrik Malam dan Misterinya. Semua warga tewas tak tersisa, begitu pula keluarga Bill. Kini Distrik Malam dan Misterinya itu seolah lenyap dari peradapan klan. Kemudian untuk mengenang dan menghormati tempat kelahirannya tersebut Gill gunakan sebagai mata kuliah di ABTT.

Setelah kehilangan semuanya, Gill mencari sumber informasi di perpustakan setempat. Tujuannya adalah mencari jawaban tentang si moster itu dan cara melawannya. Bertahun-tahun dia belajar dan bertahan hidup sendiri di Distrik Malam dan Misterinya, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk berpetualang dan memutuskan untuk masuk ABTT.

Di ABTT, Gill tidak hanya belajar. Namun dengan sendiri menyusuri lorong-lorong perpustakan untuk mencari perkamen-perkamen langka yang bisa saja menjadi sumber informasinya dikemudian hari. Awalnya memang dilakukan sendiri, menjadi seorang pengintai di malam hari. Akan tetapi salah seorang sahabatnya begitu mengenal Gill, memutuskan untuk ikut bergabung setelah mengetahui gelagat anehnya.

Bersama keenam sahabatnya, Gill menemukan perkamen langka yang membuat mereka menemukan salah satu bangkai kapal Aldebaran. Mereka senang bukan main bisa menemukan kapal dan data-data kapal super canggih itu. Namun kebahagiaan itu tidak lama. Moster itu kembali menyerang keenam sahabatnya dan menyisakan Gill sendiri.

Gill sudah tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Monster itu selalu datang pergi sesuka hati dan itulah yang membuat Gill sangat marah juga menaruh dendam yang begitu besar. Meskipun begitu Bill tidak boleh berhenti.

Hingga disuatu ketika, Gill bertemu dengan teman lamanya-Bill. Dia seorang laki-laki, sedikit dewasa dari Gill. Dia tetangga depan rumah di Distrik Malam dan Misterinya. Kawan lama itu selamat, sebab pindah ke tempat lain sebelum peristiwa itu pecah. Pertemuan dengan sahabat lamanya membuat Bill dan Gill terharu.

Sampai disuatu ketika Bill meminang Gill untuk menjadi istrinya. Awalnya Gill menolak sebab dia mempunyai kode genetik kutukan. Selain itu Gill mulai menceritakan semuanya, pengalamannya mencari jawaban dan kekuatan untuk membalas dendam kepada monster terkutuk itu. Begitu pula kisah tragisnya bersama orang-orang terkasih. Akan tetapi Bill tidak peduli dengan masa lalu itu, dia meyakinkan Gill. Mereka akhirnya menikah dan dikarunia dua anak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Keluarga mereka sangat bahagia dan terasa begitu lengkap. Namun monster yang lama tidak muncul itu, tiba-tiba datang dan menyerang keluarga Gill. Gill kembali sendiri, suami dan dua anaknya tewas karena monster itu.

Kisah dari tiga peristiwa tragis itu, semakin membuat Gill marah. Dia akhirnya memutuskan untuk mencari tiap jawaban dan kekuatan untuk melawan si monster. Dalam petualangan itu dia bertemu dengan seorang Kakek Tua yang duduk di kursi roda dan seekor kucing. Mereka bertiga berpetualang untuk mencari induk naga. Yups... jawabannya sudah jelas, Gill ingin bonding dengan induk naga untuk mengalahkan monster kegelapan.

Penjalanan mencari sarang induk naga tidak semudah yang dipikirkan. Akan tetapi akhirnya Gill berhasil menemukan sarang dan menaklukkan induk naga tersebut.

Namun yaaa, seperti yang sudah-sudah. Ketika Gill merasa sudah siap melawan tiba-tiba sang monster datang dan tanpa aba-aba merenggut induk naga beserta kawanannya. Tetapi kali ini bukan hanya kawanan naga, melainkan Kakek Tua yang telah bersamainya berpetualang.

Gill mengaku kalah dan memohon kepada si monster agar tidak menyentuh Kakek Tua. Namun seolah-olah monster itu menertawainya dan Kakek Tua. Dalam dekapan monster berkali-kali Kakek Tua menyuruh Gill untuk sadar, tapi Gill tidak menghiraukannya. 

Kucing yang seolah paham dengan situasi terdesak itu, akhirnya menegur Gill mencoba menyadarkannya. Lambat laun Gill tersadar, monster itu hilang. Namun Kakek Tua tidak bisa diselamatkan.

Loh, ini bagaimana ceritanya?

Kakek Tua itu sebenarnya bukan kakek biasa. Dia pandai membaca isi pikiran lawan bicaranya, bahkan tanpa dipaksa, seseorang yang menjadi lawan bicara si Kakek akan dengan senang hati bercerita banyak hal. Nah, dikeadaan genting ketika monster itu muncul si Kakek menyadari bila sebenarnya monster itu adalah Gill sendiri.

Usut punya usut Gill mempunyai penyakit bipolar, mungkin sejenis pula dengan kepribadian ganda; yang mana bila Gill terlalu bahagia, sisi gelap itu muncul dan marah; merasa iri dengan sisi putih Gill. Ketika Gill menyadari hal tersebut, tentu membuatnya merasa bersalah. Sebab kekacauan selama ini, tidak lain tercipta oleh dirinya sendiri.

Dengan kata lain, kini Gill hanya perlu melawan diri sendiri agar sisi lain darinya tidak menguasai. Seperti pesan Kakek Tua sebelum meninggal, Gill harus belajar mengendalikan monster yang ada di tubuhnya. 

Saya enggak bisa membayangkan bila berada diposisi Bibi Gill. Jalan hidupnya panjang dan luar biasa hebat. Pantas saja kini Bibi Gill menjadi petarung terhebat dunia paralel. Seperti kata pepatah, pengalaman memang guru terbaik.

Well... dari kisah Bibi Gill, saya mendapat sebuah pandangan tentang betapa pentingnya mengenali diri sendiri. Sebab dengan mengenali diri sendiri, kita bisa mengerti kemauan, kelemahan, kelebihan, bahkan hal-hal lainnya.

Mengenali diri sendiri memang enggak semudah seperti mengeksplorasi orang lain. Apalagi yang paling jago untuk mencari-cari kesalahan orang lain, upss hehe. Mengeksplorasi diri menjadi satu fase yang cukup susah menurut hemat saya. Akan tetapi jika sudah berhasil, saya yakin bisa semakin bersyukur terhadap hidup yang dijalani. So, jangan pernah menyerah, apalagi untuk mengenal dirimu sendiri. 


Btw, Bibi Gill bisa Teteman baca via online di Google Play Books yaaa..

Hikmatul Ika

Manusia yang menyukai dunia kepenulisan, baik sebagai blogger dan Pengarang.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form